1. Tatap mata pendengar. Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa yg anda sampaikan.
2. Senyum. Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan.
3. Hindari membuat jarak. Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau anda bicara di depan kelas yang pesertany duduk, anda bisa jalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di belakang papan tulis menciptakan jarak dengan pendengar.
4. Berdirilah yg tegak tapi tidak kaku. Berdiri tegak dan kaku dapat menciptakan ketegangan.
5. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian. Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi gerakan-gerakan tangan perlu ada untuk yang ingin disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan gerakan, hindari juga mengulang kata-kata yang sama.
6. Berusahalah sewajar mungkin. Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk mencemaskan diri sendiri. Cara yang efektif untuk bisa menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di depan kamera sehingga pembicara dapat melihat sendiri atau bicara di depan teman-teman.

date Selasa, 11 Mei 2010

1. Harus berani memulai. Semua orang yang anda akan lihat lihai berbicara di muka umum pasti merasa gugup saat berbicara pertama kalinya. Oleh karena itu anda harus berani memulai. Kalau tidak pernah mencoba, anda tidak akan pernah belajar.
2. Lepaskan rasa gugup ataupun ketakutan.
3. Terus berlatih.
4. Kuasai banyak informasi.

date

1. Sadarilah bahwa yg anda ajak bicara itu juga manusia biasa. Syarat minimal untuk berbicara di depan umum sebenarny sudah anda miliki, yaitu: bisa berbicara dlm bahasa mereka.
2. Sadarilah bahwa bicara di depan umum tidak ada bedany dgn bicara di depan satu orang. Keduanya menuntut 1 hal sama, yaitu: kejelasan maksud. Jadi, kalau anda sudah lancar bicara dgn 1 org, artiny tdk ad problem bgi anda untuk bicara di depan umum.
3. Sadarilah bahwa untuk berbicara dgn orang lain, anda perlu niat. Artinya, kalau anda sudah tidak berniat atau enggan berbicara, maka berbicara dgn ruang kosong pun tdk akan bisa lancar.
4. Sadarilah bahwa anda hanya manusia biasa. Anda tempatnya salah dan lupa. Jadi, mengalami kesalahan bicara adalah wajar. Jadi, tidak usah takut salah bicara.
5. Sadarilah bahwa ditertawakan audiens itu bukan hal buruk, tapi bisa di tafsirkan sebagai hal baik, karena itu berarti, audiens menyimak anda. Jadi, jangan takut di tertawakan, dan justru supaya audiens tertarik, usahakan membuat mereka sesekali tertawa mendengar pembicaraan anda.

date